Pengertianmoral dalam kamus psikologi : Dituliskan bahwa moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. (Chaplin, 2006) Pengertian Etika. Etika adalah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang
- Akhlak, etika, moral, dan susila secara konseptual memiliki makna berbeda, namun pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-sama berkaitan dengan nilai perbuatan manusia. Seseorang yang berperilaku baik seringkali kita sebut sebagai orang yang berakhlak, beretika, bermoral, dan sekaligus orang yang mengerti susila. Sebaliknya, orang yang perilakunya buruk tentu disebut orang yang tidak berakhlak, tidak bermoral, tidak tahu etika, atau orang yang tidak baik dan buruk dalam hal ini sangat bergantung pada sifat positif atau negatif dari suatu perbuatan manusia sebagai makhluk individual dalam komunitas sosialnya. Dalam perspektif agama, perbuatan manusia di dunia ini hanya ada dua pilihan, yaitu baik dan benar. Jalan yang ditempuh manusia adalah jalan lurus yang sesuai dengan petunjuk ajaran agama dan keyakinannya, atau sebaliknya, yakni jalan menyimpang atau jalan setan, kebenaran atau sebuah logika binner yang tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada kompromi. Dalam artian, tidak boleh ada jalan ketiga sebagai jalan tengah antara keduanya. Keempat istilah tersebut sama-sama mengacu pada perbuatan manusia yang selanjutnya ia diberikan kebebasan untuk menentukan apakah mau memilih jalan yang bernilai baik atau buruk, benar atau salah berdasarkan saja, masing-masing pilihan mempunyai konsekuensi berbeda. Ditinjau dari aspek pembentukan karakter, keempat istilah itu merupakan suatu proses yang tidak pernah ada kata berhenti di dalamnya. Proses itu harus terus-menerus didorong untuk menginspirasi terwujudnya manusia-manusia yang memiliki karakter baik dan mulia, yang kemudian terefleksikan ke dalam bentuk perilaku pada tataran fakta empirik di lapangan sosial di mana manusia terhadap arah yang positif ini menjadi penting ditanamkan, agar tugas manusia sebagai khalifatullah fi al-ardh menjadi kenyataan sesuai dengan titah Allah Swt. Bukankah Allah telah membekali manusia berupa sebuah potensi fitri, jika manusia mampu memeliharanya, maka ia akan mencapai derajat yang lebih mulia daripada malaikat. Sebaliknya, jika tidak mampu, maka ia akan jatuh ke posisi derajat binatang dan bahkan lebih sesat di antara argumentasinya, bahwa betapa perilaku manusia itu harus senantiasa dibina, dibimbing diarahkan dan bahkan harus dikontrol melalui regulasi-regulasi, agar manusia selalu berada di jalan yang benar dan lurus. Untuk mewujudkan cita-cita luhur itu, memang dibutuhkan suatu proses yang panjang sekaligus dengan cost yang tidak sedikit. Berdasarkan paparan di atas, maka secara formal, perbedaan keempat istilah tersebut antara lain sebagai etika bertolok ukur pada akal pikiran atau rasio. Kedua, moral tolak ukurnya merupakan norma-norma yang berlaku pada masyarakat. Ketiga, etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau teoritis. Keempat, pada aras aplikatif, etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai konsensus, dengan demikian ia disebut etiket etiqqueta, etika praksis, atau dikenal juga dengan adab/tatakrama/ moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat. Keenam, etika dipakai untuk pengajian sistem nilai yang ada. Ketujuh, moral yang diungkapkan dengan istilah moralitas dipakai untuk menilai suatu perbuatan. Kedelapan, akhlak berada pada tataran aplikatif dari suatu tindakan manusia yang bersifat umum, namun lebih mengacu pada barometer ajaran etika Islam termasuk salah satu dari berbagai etika religius yang ada itu tidak lain merupakan akhlak itu sendiri. Kesembilan, susila merupakan prinsip-prinsip yang menjadi landasan berpijak masyarakat, baik dalam tindakan atau pun tata cara berpikir, berdasarkan kearifan-kearifan lokal. Kesepuluh, akhlak juga berada pada level spontanitas-spesifik, sebab kebiasaan individual/komunitas yang dapat disebut dengan “adab”, seperti adab mencari ilmu, adab pergaulan keluarga dan substansial, istilah etika, moral, susila, dan akhlak merupakan identik, sebab sama-sama mengacu kepada manusia, baik dari aspek perilaku atau pun pemikiran. Bagi manusia, perilaku yang dimaksud tentu berada pada tataran ideal. Tanpa mempedulikan perbedaan etnis, agama, geografis, bahasa, dan lain sebagainya. Secara fungsional, peranan etika, moral, susila dan akhlak sangat urgen bagi pembentukan karakter individu dan masyarakat dalam membangun kehidupan berbangsa dan istilah tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut terejawantah ke dalam aspek-aspek perilaku manusia di tengah-tengah kehidupan yang dibangun, sesuai dengan setting sosial yang mengitarinya. Perilaku manusia memang sarat dengan dimensi-dimensi sosial, politik, ekonomi, geografi, kultur, dan lain dipaparkan di atas dari aspek sumber, bahwa kalau etika berdasarkan pendapat akal pikiran/rasio, moral dan susila berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku, maka akhlak berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku, maka akhlak berdasarkan pada nilai-nilai agama al-Qur’an dan hadits. Dengan demikian, maka etiket, moral dan tata susila sangat dibutuhkan sebagai aras implementasi dalam rangka menjabarkan dan mengoperasikan ketentuan-ketentuan akhlak yang tercantum di dalam al-Qur’an dan akhlak secara prinsip, dijadikan sebagai landasan utama dalam memberikan batasan-batasan umum dan universal dalam menjabarkan nilai-nilai etis, moral, dan susila, sehingga ia dapat tetap bersifat humanis. Inilah esensi akhlak yang bersendikan nilai-nilai mulia sesuai bimbingan ajaran agama yang kemudian di-breakdown pada level moral dan tatasusila yang akan mampu memberikan warna dan inspirasi bagi kehidupan sosial masyarakat. Dalam konteks ini, filosofi garam menemui bentuknya, di mana, ibarat menu makanan, garam tersebut berfungsi sebagai penyedap setiap hidangan yang secara materiil, garam itu tidak tampak, namun dari sudut pandang esensi, ia sangat bernilai guna, sehingga tanpa garam, masakan semahal apa pun akan hambar rasanya. Demikian pula dengan akhlak yang sangat bernuansa Islami, ketika diterjemahkan ke dalam tataran nilai-nilai moralitas atau tatasusila/tatakrama akan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan meskipun suatu negeri tidak berdasarkan syariah Islam, namun nilai-nilai Islam tetap hidup di tengah-tengah masyarakat, maka semua itu masih menjadi ideal dari maksud kedatangan Islam di Bumi ini dibanding dengan Islam secara formalistik, namun nilai-nilai luhur Islam tidak diaplikasikan dalam kehidupan terminologis, terdapat sinonim dalam penggunaan terma/istilah akhlak, yakni etika, moral, susila, dan budi pekerti. Hal ini dimaklumi sebab konsep atau makna dari kata akhlak yang bersumber dari Islam itu memiliki kesamaan dengan apa yang terdapat dalam peristilahan yang dipakai di luar Islam, yakni nilai-nilai baik yang melandasi kemuliaan manusia. Hanya saja masing-masing istilah tersebut memiliki landasan filosofis dan juga sumber yang secara teoritik-ilmiah, merupakan nilai-nilai kebaikan yang melandasi pribadi muslim; etika merupakan seperangkat nilai yang merupakan hasil gagasan manusia mengenai tata aturan yang berkaitan dengan perilaku manusia dan menjadi layak, wajar, sehingga bisa diterima oleh suatu komunitas pada ruang dan waktu tertentu; Moral merupakan ide-ide umum mengenai tindakan manusia berkaitan dengan mana perbuatan yang layak, wajar dan baik sesuai dengan adat kebiasaan dan kultur yang secara istilah adalah aturan-aturan hidup yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat menjadi lebih baik. Susila lebih mengacu pada upaya-upaya dalam membuat norma-norma baik untuk dijadikan sebagai prinsip dan dasar hidup suatu masyarakat agar tatanan sosialnya menjadi stabil, damai, sejahtera, dan tentram. Secara substansial, istilah akhlak, etika, moral, susila, dan budi pekerti tersebut adalah sama-sama mengacu kepada kebaikan manusia, baik dari aspek perilaku atau pun pikiran. Yang membedakan antara istilah-istilah tersebut adalah dari segi sumber pijakan dan pola pemberlakuannya. Akhlak berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah Rasul, Etika berdasarkan pada ajaran filsafat, sementara moral dan juga susila serta budi pekerti berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan suatu unit sosial tertentu untuk mewujudkan nilai-nilai kebaikan dan ketertiban hidup bersama. Akhlak(bagi umat Islam) bersumber pada Alquran dan Alhadis. Dari sudut pandangan tertentu ada kesamaan antara etika, moral, dan akhlak. Kesamaan ketiga-tiganya terdapat pada perwujudannya dan unsur utamanya. Semua terwujud secara spontan; tidak melalui proses berpikir lebih dahulu karena sudah terinternalisasi.

Persamaan Dan Perbedaan Etika Moral Dan Akhlak – Etika moral dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait. Etika moral adalah sistem nilai yang mengatur apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Akhlak adalah perilaku yang mencerminkan karakter seseorang. Berbagai sistem nilai moral mempengaruhi akhlak seseorang. Meskipun etika moral dan akhlak berbeda, ada beberapa persamaan antara keduanya. Kedua hal ini berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang. Etika moral dan akhlak juga berfokus pada nilai-nilai yang dihormati dan dijunjung tinggi orang tersebut. Karena itu, dua hal ini berdampak pada perilaku seseorang. Selain persamaan, etika moral dan akhlak juga memiliki beberapa perbedaan. Etika moral lebih berkaitan dengan nilai-nilai yang harus dipatuhi, seperti menghormati orang lain dan berlaku adil. Akhlak lebih berkaitan dengan tindakan seseorang yang dapat mencerminkan karakter dan nilai-nilai yang dianggap penting. Etika moral adalah sistem nilai yang abstract dan bersifat universal. Ini berarti bahwa nilai-nilai moral diterapkan kepada semua orang tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya. Akhlak, sebaliknya, lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap individu. Kesimpulannya, etika moral dan akhlak memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang, serta berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati. Perbedaannya adalah etika moral adalah sistem nilai yang universal, sementara akhlak lebih bersifat personal. Etika moral dan akhlak bersinergi dan memiliki peran penting dalam mengarahkan perilaku manusia. Penjelasan Lengkap Persamaan Dan Perbedaan Etika Moral Dan Akhlak1. Etika moral dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait. 2. Etika moral adalah sistem nilai yang mengatur apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. 3. Akhlak adalah perilaku yang mencerminkan karakter seseorang. 4. Berbagai sistem nilai moral mempengaruhi akhlak seseorang. 5. Etika moral dan akhlak berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang serta berdasarkan pada nilai-nilai yang Etika moral adalah sistem nilai yang abstract dan bersifat universal, sedangkan akhlak lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap Etika moral dan akhlak bersinergi dan memiliki peran penting dalam mengarahkan perilaku manusia. Penjelasan Lengkap Persamaan Dan Perbedaan Etika Moral Dan Akhlak 1. Etika moral dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait. Etika moral dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait. Etika moral mengacu pada kumpulan norma yang mendasar yang dianut oleh suatu masyarakat. Etika moral dianggap sebagai standar yang mendasar untuk menilai perilaku manusia. Akhlak, di sisi lain, merupakan cara perasaan yang seseorang miliki terhadap perilaku manusia yang dianggap benar atau salah. Akhlak berasal dari norma-norma yang dianut oleh masyarakat, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan pribadi. Etika moral adalah kumpulan norma-norma yang mengatur perilaku manusia. Norma-norma ini disepakati dan diterima oleh masyarakat secara umum. Etika moral dapat merujuk pada berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, politik, sosial, dan ekonomi. Etika moral dapat dianggap sebagai standar yang mendasar untuk menilai perilaku manusia dan menentukan apakah suatu tindakan diterima atau ditolak. Etika moral juga dapat membantu menentukan apa yang baik dan buruk dalam kehidupan. Akhlak adalah cara berfikir seseorang terhadap perilaku manusia yang dianggap benar atau salah. Akhlak berasal dari norma-norma yang dianut oleh masyarakat, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan pribadi. Akhlak dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang baik bagi orang lain. Akhlak dapat digunakan untuk menilai tindakan manusia dan menentukan apakah suatu tindakan dianggap salah atau benar. Akhlak juga dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran dan keramahan. Kedua konsep ini memiliki beberapa persamaan. Keduanya adalah kumpulan norma-norma yang mengatur perilaku manusia dan menentukan apakah tindakan manusia diterima atau ditolak. Keduanya juga digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran dan keramahan. Namun, keduanya juga memiliki beberapa perbedaan penting. Etika moral lebih banyak berfokus pada standar perilaku yang diterima secara umum oleh masyarakat. Sementara akhlak lebih banyak berfokus pada cara berfikir seseorang tentang perilaku manusia yang dianggap benar atau salah. Kesimpulannya, etika moral dan akhlak bersifat saling terkait tetapi berbeda. Etika moral merupakan kumpulan norma-norma yang mendasar yang dianut oleh masyarakat dan dapat digunakan untuk menilai perilaku manusia. Akhlak merupakan cara berfikir seseorang tentang perilaku manusia yang dianggap benar atau salah. Meskipun keduanya berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan suasana yang baik bagi orang lain dan mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran dan keramahan. 2. Etika moral adalah sistem nilai yang mengatur apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Etika moral merupakan sistem nilai yang menentukan apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Etika moral menggunakan prinsip universal dan memainkan peran dalam membuat keputusan yang tidak hanya relevan dengan situasi tertentu, tetapi juga bersifat konsisten secara umum. Etika moral mengacu pada standar yang lebih tinggi yang mensyaratkan kesetiaan dan ketaatan kepada nilai-nilai yang diterapkan. Akhlak adalah cara orang berperilaku di masyarakat, dan mengacu pada nilai-nilai yang diterapkan oleh masyarakat. Akhlak mencakup standar perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dalam masyarakat. Hal ini juga mencakup bagaimana orang bertindak di luar konteks khusus, seperti bagaimana orang berperilaku di tempat umum, di depan orang lain, atau di tempat kerja. Akhlak menekankan pada pengembangan moral, yang melibatkan konsep yang lebih kompleks tentang bagaimana orang berperilaku di lingkungan tertentu. Kedua istilah dapat dibedakan berdasarkan konsep yang mendasarinya. Etika moral adalah sistem nilai yang mengatur apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Sementara itu, akhlak adalah cara orang berperilaku di masyarakat, dan mengacu pada nilai-nilai yang diterapkan oleh masyarakat. Kedua istilah memiliki persamaan dalam arti bahwa keduanya menekankan pada konsep moralitas dan menekankan pada pentingnya mengikuti standar perilaku yang diharapkan. Namun, ada juga beberapa perbedaan antara keduanya, yang terutama berhubungan dengan konsep yang mendasarinya. Kesimpulannya, etika moral adalah sistem nilai yang menentukan apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Sementara itu, akhlak adalah cara orang berperilaku di masyarakat, dan mengacu pada nilai-nilai yang diterapkan oleh masyarakat. Meskipun etika moral dan akhlak memiliki persamaan, ada juga beberapa perbedaan antara keduanya. 3. Akhlak adalah perilaku yang mencerminkan karakter seseorang. Akhlak adalah perilaku yang mencerminkan karakter seseorang. Ini adalah bagian penting dari etika dan moral. Etika dan moral merupakan konsep yang berbeda yang dikaitkan dengan perilaku orang. Akhlak berfokus pada perilaku dan karakter individu, sementara etika dan moral fokus pada hak dan kewajiban yang diasosiasikan dengan sebuah kelompok atau masyarakat. Etika merupakan nilai dan standar yang diterapkan oleh sebuah komunitas atau masyarakat. Nilai ini biasanya ditentukan oleh agama, hukum, atau budaya setempat. Etika atau moral ini adalah standar perilaku yang diharapkan dari individu dalam komunitas atau masyarakat. Etika mencakup standar perilaku yang diharapkan dari sebuah kelompok dan menentukan bagaimana orang dalam kelompok itu harus bertindak. Akhlak adalah nilai dan standar perilaku yang dirancang untuk membantu orang mencapai tujuan hidup mereka. Akhlak adalah bagian dari etika dan moral, tetapi berfokus pada perilaku dan karakter individu. Akhlak merupakan standar perilaku yang diharapkan dari satu individu dan menentukan bagaimana dia harus bertindak. Akhlak berfokus pada nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, toleransi, dan kebaikan. Perbedaan antara etika dan moral dan akhlak adalah bahwa etika dan moral berfokus pada hak dan kewajiban yang diasosiasikan dengan sebuah kelompok atau masyarakat, sedangkan akhlak berfokus pada nilai dan standar perilaku yang dirancang untuk membantu orang mencapai tujuan hidup mereka. Etika dan moral berfokus pada standar perilaku yang diharapkan dari sebuah kelompok, sedangkan akhlak berfokus pada standar perilaku yang diharapkan dari satu individu. Etika dan moral ditentukan oleh agama, hukum, atau budaya setempat, sedangkan akhlak ditentukan oleh nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, toleransi, dan kebaikan. Kesimpulannya, etika dan moral dan akhlak adalah aspek yang berbeda dari perilaku. Etika dan moral berfokus pada hak dan kewajiban yang diasosiasikan dengan sebuah kelompok atau masyarakat, sedangkan akhlak berfokus pada nilai dan standar perilaku yang dirancang untuk membantu orang mencapai tujuan hidup mereka. Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa etika dan moral berfokus pada standar perilaku yang diharapkan dari sebuah kelompok, sedangkan akhlak berfokus pada standar perilaku yang diharapkan dari satu individu. 4. Berbagai sistem nilai moral mempengaruhi akhlak seseorang. Setiap orang memiliki sistem nilai yang berbeda, dan ini memiliki pengaruh besar pada bagaimana mereka bertindak. Sistem nilai moral adalah kumpulan aturan dan kriteria yang menentukan bagaimana orang harus bertindak. Sistem nilai moral berbeda-beda untuk setiap individu. Misalnya, orang yang memiliki sistem nilai moral yang kuat mungkin akan berusaha untuk selalu menjadi jujur, berbakti, dan berperilaku adil. Sementara orang lain yang memiliki sistem nilai moral yang lemah mungkin akan lebih cenderung melanggar aturan atau bertindak secara tidak etis. Sistem nilai moral dapat mempengaruhi akhlak seseorang. Akhlak adalah cara seseorang berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Seseorang yang memiliki sistem nilai moral yang kuat akan cenderung menunjukkan akhlak yang baik, seperti menghormati perasaan orang lain, menjadi jujur, dan berperilaku adil. Akhlak ini adalah bentuk dari etika, yaitu konsep tentang bagaimana orang harus berperilaku. Sementara orang yang memiliki sistem nilai moral yang lemah mungkin akan bertindak tanpa peduli pada orang lain, dan ini akan menimbulkan akhlak yang buruk. Ketika seorang individu memiliki sistem nilai moral yang kuat, mereka cenderung memiliki akhlak yang baik. Namun, seseorang juga dapat mempengaruhi akhlaknya dengan cara lain. Kebiasaan, persepsi, dan latar belakang sosial seseorang juga dapat mempengaruhi akhlaknya. Jadi, meskipun sistem nilai moral adalah faktor penting dalam membentuk akhlak seseorang, bukan satu-satunya faktor. Dalam kesimpulan, sistem nilai moral memiliki pengaruh besar pada akhlak seseorang. Orang yang memiliki sistem nilai moral yang kuat akan cenderung menunjukkan akhlak yang baik, sementara orang yang memiliki sistem nilai moral yang lemah akan cenderung menunjukkan akhlak yang buruk. Namun, faktor lain seperti kebiasaan, persepsi, dan latar belakang sosial juga dapat mempengaruhi akhlak seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengingat bahwa sistem nilai moral hanyalah satu dari banyak faktor yang membentuk akhlak seseorang. 5. Etika moral dan akhlak berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang serta berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati. Etika moral dan akhlak adalah dua istilah yang digunakan secara bersamaan untuk menggambarkan standar perilaku yang berhubungan dengan nilai-nilai moral. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, mereka memiliki beberapa perbedaan. Secara umum, etika moral berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang serta berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati. Akhlak, di sisi lain, lebih menekankan pada prinsip perilaku yang tepat secara umum. Pertama, etika moral berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang. Ini berarti bahwa seseorang harus mempertimbangkan konsekuensi dari perilakunya sebelum melakukannya. Etika moral juga menekankan pada pentingnya berpikir secara rasional dan menganalisis situasi sebelum bertindak. Ini juga berarti bahwa etika moral menekankan pada pentingnya mengikuti prinsip moral yang berlaku secara umum, seperti mematuhi hukum dan melakukan yang terbaik untuk orang lain. Kedua, etika moral berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati. Nilai-nilai ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti agama, budaya, dan tradisi. Orang-orang yang mengikuti etika moral akan berupaya untuk mengikuti nilai-nilai ini sebagai standar perilaku. Mereka juga akan berusaha untuk memberi pengaruh positif bagi orang lain dengan mempraktikkan nilai-nilai ini. Sedangkan akhlak berfokus pada prinsip perilaku yang tepat secara umum. Akhlak berfokus pada pentingnya mengikuti prinsip yang ditetapkan oleh kelompok sosial tertentu. Ini berarti bahwa orang-orang yang mengikuti akhlak akan berupaya untuk mengikuti standar perilaku yang ditetapkan oleh kelompok sosial. Akhlak juga menekankan pada pentingnya menjadi bagian dari masyarakat dan menghormati orang lain. Kesimpulannya, etika moral dan akhlak memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Etika moral berfokus pada cara berpikir dan berperilaku seseorang serta berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati. Akhlak, di sisi lain, berfokus pada prinsip perilaku yang tepat secara umum. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, mereka memiliki beberapa perbedaan, yang harus dipertimbangkan ketika menentukan standar perilaku. 6. Etika moral adalah sistem nilai yang abstract dan bersifat universal, sedangkan akhlak lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap individu. Etika moral dan akhlak adalah dua konsep yang berbeda, tetapi terkadang disamakan satu sama lain. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, ada juga beberapa perbedaan yang signifikan. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa etika moral adalah sistem nilai yang abstrak dan bersifat universal, sedangkan akhlak lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap individu. Etika adalah sistem nilai yang berlaku secara universal. Ini artinya bahwa etika adalah sistem nilai yang berlaku untuk semua orang, dimana setiap orang diharapkan untuk mengikuti nilai-nilai yang telah ditetapkan. Etika moral dapat berupa norma-norma yang dianut oleh sebuah agama, sebuah budaya, atau bahkan hukum yang diterapkan di sebuah negara. Etika moral dapat diterapkan ke berbagai situasi, termasuk dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan. Akhlak adalah sistem nilai yang berlaku secara pribadi. Akhlak adalah sikap dan perilaku yang dipertahankan oleh seseorang, terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab moral. Akhlak dapat dipengaruhi oleh agama, budaya, atau bahkan hukum, tetapi akhlak adalah sesuatu yang berbeda dari etika. Akhlak dianggap lebih personal dan dapat berbeda untuk setiap orang, tergantung pada kepercayaan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu tersebut. Keduanya memiliki kesamaan. Kedua konsep ini berfungsi untuk membantu orang memahami dan menghormati baik nilai-nilai moral maupun nilai-nilai akhlak. Mereka berusaha untuk menciptakan lingkungan yang baik dan aman bagi semua orang, dan menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh semua orang. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan yang signifikan. Etika adalah sistem nilai yang abstrak dan bersifat universal, sedangkan akhlak lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap individu. Etika dapat diterapkan untuk berbagai situasi, sedangkan akhlak lebih berkaitan dengan tanggung jawab moral dan berbeda untuk setiap orang. Kesimpulannya, etika moral dan akhlak adalah konsep yang berbeda, meskipun memiliki beberapa kesamaan. Etika adalah sistem nilai yang abstrak dan bersifat universal, sedangkan akhlak lebih bersifat personal dan berbeda untuk setiap individu. Dengan mengetahui perbedaan antara keduanya, kita dapat memahami dan menghormati baik nilai-nilai moral maupun nilai-nilai akhlak. 7. Etika moral dan akhlak bersinergi dan memiliki peran penting dalam mengarahkan perilaku manusia. Etika moral dan akhlak adalah konsep yang berbeda namun saling berhubungan dan berperan penting dalam mengarahkan perilaku manusia. Konsep ini telah lama ada dalam budaya dan filsafat manusia. Mereka memainkan peran penting dalam menentukan dan mengarahkan perilaku manusia. Persamaan antara etika moral dan akhlak adalah bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengarahkan perilaku manusia. Kedua konsep ini juga berfungsi untuk memberikan tata nilai dan standar perilaku yang diharapkan masyarakat. Keduanya juga bertujuan untuk membantu orang mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Meskipun etika moral dan akhlak memiliki tujuan yang sama, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Etika moral berfokus pada prinsip-prinsip yang berlaku secara universal, yang berlaku untuk semua orang. Prinsip-prinsip ini ditentukan oleh budaya, agama, dan filsafat. Akhlak, di sisi lain, berfokus pada sikap dan nilai individual. Akhlak bersifat fleksibel dan bervariasi antara orang satu dengan yang lain. Kedua konsep ini bersinergi dan berperan penting dalam mengarahkan perilaku manusia. Etika moral mengatur prinsip-prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh masyarakat dan membantu orang mengikuti standar perilaku yang telah ditetapkan. Akhlak membantu orang menemukan prinsip-prinsip etika moral dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya membantu meningkatkan kualitas kehidupan orang. Konsep etika moral membantu orang menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab, sementara akhlak membantu orang menjadi lebih bersahabat dan saling menghormati. Dengan menghormati standar perilaku yang telah ditetapkan oleh etika moral dan menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, manusia dapat menjadi lebih baik. Etika moral dan akhlak adalah dua konsep yang berbeda namun saling berhubungan. Mereka berperan penting dalam mengarahkan perilaku manusia dan membantu orang mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Dengan menghormati standar perilaku yang telah ditetapkan oleh etika moral dan menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, manusia dapat menjadi lebih baik.

Moralbersifat individual, sedangkan etika berlaku dalam kelompok; (1) ilmu tentang apa yang baik da Pengertian Moral Moral Adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakukan. Moralisasi yaitu uraian “pandangan dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang baik. Demoralisasi yaitu kerusakan moral. Istilah moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup. Gunarsa, 1986 Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Shaffer, 1979 Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur prilaku individu dalam hubunganya dengan masyarakat. Moral merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk. Morallah yang membedakan manusia denga makhluk tuhan yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas makhluk lain. Moral merupakan realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang. Moral tidaklah bisa sipisahkan dari kehidupan beragama. Di dalam agama Islam perkataan moral identik dengan mana kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari “khulqun” yang menurut bahasa berarti budi pekerti. Moral merupakan norma yang sifatnya kesadaran atau keinsyafan terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan – perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat melanggar norma – norma. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa suatu kewajiban dan norma moral sekaligus menyangkut keharusan untuk bersikap bersopan santun. Baik sikap sopan santun maupun penilaian baik – buruk terhadap sesuatu, keduanya sama – sama bisa membuat manusia beruntung dan bisa juga merugikan. Disini terdapat kesadaran akan sesuatu perbuatan dengan memadukan kekuatan nilai intelektualitas dengan nilai – nilai moral. Nilai – nilai intelektualitas merupakan sumber pertimbangan terhadap sesuatu yang benar dan yang salah, sedangkan nilai – nilai moral merupakan sumber pertimbangan suasana hati tentang kebaikan dan keburukan. Jika seseorang dapat membedakan dan mampu memilih kesetangkupan antara yang baik dan yang benar dengan yang buruk dan ditemukan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 11 Pengertian Moral Menurut Para Ahli Lengkap Pengertian Etika Etika Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia. Karena adanya etika pergaulan dalam masyarakat/bermasyarakat akan terlihat baik dan buruknya. Etika itu bersifat relatif yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan kemajuan zaman. Etika juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kabaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak serta didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan. Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis asal usul kata, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan 2000. Biasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000, etika mempunyai arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral”. Sedangkan kata etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000, mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak; kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Dari perbadingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan Kamus Bahasa Indonesia yang baru memuat beberapa arti. Kalau kita misalnya sedang membaca sebuah kalimat di berita surat kabar “Dalam dunia bisnis etika merosot terus” maka kata etika’ di sini bila dikaitkan dengan arti yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tersebut tidak cocok karena maksud dari kata etika’ dalam kalimat tersebut bukan etika sebagai ilmu melainkan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat’. Jadi arti kata etika’ dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tidak lengkap. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Musyawarah Macam dan Jenis Etika Karena sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam-macam jenis dan juga ragamnya diantaranya yaitu Etika Deskriptif Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat. Etika Normative Membahas dan mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia yang biasanya dikelompokkan menjadi sebagai berikut Etika Umum Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan teori-teori dan juga prinsip-prinsip moral. Etika Khusus – Etika sosial ialah yang menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya. – Etika individu ialah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai pribadi. – Etika terapan ialah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Pengertian Teori Pertukaran Sosial Menurut Para Ahli Persamaan Etika dan Moral Ada beberapa persamaan antara etika dan moral, yaitu sebagai berikut Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat dan perangai yang baik Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara terus menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi. Persamaan ke tiga point tersebut di atas terletak pada fungsi dan peran, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan baik atau buruk. Secara ringkas persamaan tersebut di atas terdapat dalam 3 tiga hal, yaitu Objek perbuatan manusia Ukuran baik dan buruk Tujuan membentuk kepribadian manusia Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pancasila Sebagai Etika Politik Perbedaan Moral Dan Etika Dengan demikian moral dan etika memiliki perbedaan, tolak ukur yang dipakai dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu adat istiadat, kebiasaan dll. Yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi pemakaiannya dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang di nilai. Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada. Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama, tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika adalah penelaah terhadap aktivitas kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi penilai benar atau tidak. Beberapa perbedaan etika dan moral adalah moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang benar. moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral. moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan. moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan. moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan menuju arah. moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan. moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan. moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman. moral tidak bisa dimanipulasi sedangkan etika bisa dimanipulasi moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada situasi dan kondisui, motif, tujuan, kepentingan, dan sebagainya. moral sumber acuannya adalah norma dan adat istiadat, sedangkan etika bersumber pada akal manusia moral memandang tingkah laku manusia secara lokal atau khusus, sedangkan etika berpandangan pada tingkah laku manusia secara umum Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
AKHLAQ ETIKA, MORAL, DAN SUSILA. A.PENGERTIAN AKHLAQ, ETIKA, MORAL, DAN SUSILA. 1.Akhlaq. Akhlaq secara etimologi merupakan bentuk jamak dari khulq artinya perangai, tabiat, pekerti. Sedang secara terminologi akhlak adalah kemampuan /kondisi jiwa yang merupakan sumber dari segala kegiatanmanusia yang dilakukan secara spontan tanpa pemikiran.
Pengertian Akhlak dan Moral Serta Perbedaannya – Sahabat Muslimah, Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak dan moral. Keduanya adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah Swt atau dengan sesama makhluk. Nah, apa saja persamaan antara moral dan akhlak? dan perbedaan keduanya?. Lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini. Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari bahasa Arab “Akhlak” yang merupakan bentuk jamak dari “Khuluq”. Secara bahasa “akhlak” berarti budi pekerti, tabi’at, watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika. Secara istilah, akhlak didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut Prof. Sr. Ahmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang biasa dilakukan. Artinya, segala sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan disebut akhlak. Sementara itu Ibnu Maskawih mengemukakan bahwa akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan sebelumnya. Sedangkan Al-Ghazali memberikan definisi, akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan. Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-orang sidiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi menjadi dua macam, yaitu Akhlak baik al-akhlaqul mahmudah, yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain. Akhlak buruk atau tercela al-akhlakul madzmumah, yaitu perbuatan buruk terhaap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain. Pengertian Moral Adapun moral secara etimologi berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik. Persamaan Akhlak dan Moral Ada beberapa persamaan antara moral dan akhlak yang dapat dipaparkan sebagai berikut Pertama, moral dan akhlak mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Kedua, moral dan akhlak merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas moral dan akhlak seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya. Ketiga, moral dan akhlak seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi. Perbedaan Akhlak dan Moral Selain ada persamaan antara moral dan akhlak sebagaimana diuraikan di atas. Terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud Moral merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Sementara itu, Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah. Semoga pembahasan tentang akhlak dan moral ini dapat membantu dan meningkatkan perangai kita dan tentunya menuju yang lebih baik dari yang biasanya. Terima kasih.
Kelompok6 1. Aisyah Turidho 2. Bella Timorti Pertiwi 3. Fitriyah. 2. ETIKA, MORAL, AKHLAK. 3. ETIKA Secara etimologi, kata "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno"ethos" yang artinya adat kebiasaan sama dengan akhlak dalam arti bahasa. Artinya etika adalah sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang, yang tersusun dari suatu sistem

BAB III Perbedaan Antara Akhlak, Etika, dan Moral Secara formal perbedaan ketiga istilah tersebut adalah antara lain sebagai berikut 1 Etika bertolak ukur pada akal pikiran atau rasio. 2 Moral tolak ukurnya adalah norma-norma yang berlaku pada masyarakat. 3 Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau teoritis. 4 Pada aras aplikatif, etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai consensus, dengan demikian dia disebut etiket etiqqueta, etika praksis, atau dikenal juga dengan adab/tatakrama/tatasusila. 5 Moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat. 6 Etika di pakai untuk pengkajian system nilai yang ada. 7 Moral yang di ungkapkan dengan istilah moralitas di pakai untuk menilai suatu perbuatan. 8 Akhlak berada pada tataran aplikatif dari suatu tindakan manusia dan bersifat umum, namun lebih mengacu pada barometer ajaran agama. Jadi, etika islam termasuk salah satu dari berbagai etika relegius yang ada itu tidak lain adalah akhlaq itu sendiri. 9 Susila adalah prinsip-prinsip yang menjadi landasan berpijak masyarakat, baik dalam tindakan maupun dalam tata cara berpikir, berdasarkan kearifan-kearifan local. 10 Akhlaq juga berada pada level spontanitas-spesifik, karena kebiasaan individual/ komunitas yang dapat disebut dengan “Adab” , seperti adab encari ilmu, adab pergaulan keluarga dan lain-lain. Persamaan Antara Akhlak, Etika dan Moral Akhlaq, Etika, Moral , dan Susila secara konseptual memiliki makna yang berbeda, namun pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-sama berkaitan dengan nilai perbuatan manusia. Seseorang yang sering kali berkelakuan baik kita sebut sebagai orang yan berakhlaq, beretika, bermoral, dan sekaligus orang yang mengerti susila. Sebaliknya, orang yang perilakunnya buruk di sebut orang yang tidak berakhlak, tidak bermoral, tidak tahu etika atau orang yang tidak berasusila. Konotasi baik dan buruk dalam hal ini sangat bergantung pada sifat positif atau negative dari suatu perbuatan manusia sebagai makhluk individual dalam komunitas sosialnya. Dalam perspektif agama, perbuatan manusia didunia ini hanya ada dua pilihan yaitu baik dan benar. Jalan yang di tempuh manusia adalah jalan lurus yang sesuai dengan petunjuk ajaran agama dan keyakinannya, atau sebaliknya, yakni jalan menyimpang atau jalan setan, kebenaran atau kesesatan. Itu sebuah logika binner yang tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada kompromi. Artinya, tidak boleh ada jalan ketiga sebagai jalan tengah antara keduanya. Keempat istilah tersebut sama-sama mengacu pada perbuatan manusia yang selanjutnya ia diberikan kebebasan untuk menentukan apakah mau memilih jalan yang berniai baik atau buruk, benara atau salah berdasarkan kepeutusannya. Tentu saja, masing-masing pilihan mempunyai konsekuensi berbeda. Ditinjau dari aspek pembentukan karakter, keempat istilah itu merupakan suatu proses yang tidak pernah ada kata berhenti di dalamnya. Proses itu harus terus-menerus di dorong untuk terus menginspirasi terwujudnya manusia – manusia yang memiliki karakter yang baik dan mulia, yang kemudian terefleksikan ke dalam bentuk perilaku pada tataran fakta empiric di lapangan sosial dimana manusia tinggal. Kesadaran terhadap arah yang positif ini menjadi penting ditanamkan, agar supaya tugas manusia sebagai khalifatullah fi al-ardi menjadi kenyataan sesuai titah Allah SWT. Bukankah Allah telah membekali manusia berupa sebuah potensi fitri, jika manusia mampu memeliharanya, maka ia akan mencapai drajad yang lebih mulia dari pada malaikat. Sebaliknya, jika tidak mampu, maka ia akan jatuh ke posisi drajad binatang dan bahkan lebih sesat lagi. Inilah di antara argumentasinya, bahwa betapa perilaku manusia itu harus senatiasa dibina, di bombing, di arahkan bahkan harus di kontrol melalui regulasi-regulasi, agar supaya manusia selalu berada di jalan yang benar dan lurus. Untuk mewujudkan cita-cita luhur itu, memang dibutuhkan suatu proses yang panjang sekaligus dengan cost yang tidak sedikit. Hal yang Berhubungan Dengan Akhlak, Etika, Moral, Kesusilaan dan Kesopanan Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, etika, moral, kesusilaan dan kesopanan sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriahnya. Objek dari akhlak, etika, moral, kesusilaan dan kesopanan yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik dan buruk. Sedangkan perbedaan antara akhlak dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan dapat kita lihat pada sifat dan kawasan pembahasannya, di mana etika lebih bersifat teoritis dan memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan susila lebih bersifat praktis, yang ukurannya adalah bentuk perbuatan. Serta sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk pun berbeda, di mana akhlak berdasarkan pada al qur’an dan al sunnah, etika berdasarkan akal pikiran, sedangkan moral, kesusilaan dan kesopanan berdasarkan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat. Hubungan antara akhlak dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan ini bisa kita lihat dari segi fungsi dan perannya, yakni sama-sama menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk ditentukan baik dan buruknya, benar dan salahnya sehingga dengan ini akan tercipta masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tenteram serta sejahtera lahir dan batin. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa antara akhlak dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan mempunyai kaitan yang sangat erat, di mana wahyu, akal dan adat adalah sebuah teori perpaduan untuk menentukan suatu ketentuan, nilai. Terlebih lagi akal dan adat dapat digunakan untuk menjabarkan wahyu itu sendiri. Rasulullah Saw bersabda, sebagaimana dikutip oleh Harun Nasution, yang dikutip ulang oleh Abuddin Nata, yaitu اَلدِّيْـنُهُوَالْعَـقْلُلاَدِيْـنَلِـمَنْلاَعَـقْلَلَـــهُ Artinya “Agama itu adalah penggunaan akal, tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal.” Dilihat dari fungsi dan perannya, secara substansial dapat dikatakan bahwa etika, moral, susila dan akhlak adalah identik, yaitu sama-sama mengacu kepada manusia baik dari aspek perilaku ataupun pemikiran khususnya pada penentuan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai dantenteram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriah. Peranan Etika, Moral, Susila, dan Akhlak sangat penting bagi pembentukan karakter individu maupun masyarakat. Perbedaan antara etika, moral dan susila dengan akhlak juga terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika pada etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalahal-qur’an dan al-hadis. Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pada sifat dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka moral dan susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan susila bersifat lokal dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan. Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian diatas menunjukkanengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasal dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berasal petunjuk al-qur’an dan hadis. Dengan kata lain, jika etika, moral dan susila berasal dari manusia, sedangkan akhlak dari Tuhan. Dengan demikian keberadaan etika, moral dan susila sangat dibutuhkan dalam rangka menjabarkan dan mengoperasionalisasikan ketentuan akhlak yang berada di dalam agama khususnya pada al qur’an dan al hadits. Disinlah letak peranan dari etika, moral dan susila terhadap akhlak. Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batasan-batasan umum dan universal, agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan susila tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat tetap pada koridor humanis.

Baikdengan lingkungan keluarga, masyarakat ataupun kelompok golongannya. Berikut adalah faktor-faktor perkembangan etika, moral dan akhlak di lingkungan rumah tangga, masyarakat dan tempat kerja : 1. Faktor kepribadian (dari orang itu sendiri) Diri sendiri termasuk orang yang dibebani tanggungjawab. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Persamaan dan perbedaan antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti … tolong di bantu di jawab besok di kumpul terima kasih INI JAWABAN TERBAIK 👇 Akhlak, etika, akhlak, dan budi pekerti adalah hal-hal yang tampak sama, tetapi sebenarnya berbeda. Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara kata-kata tersebut Kesetaraan Moral, Etika, Moral dan Karakter Obyek pembahasannya adalah sebagai bentuk perilaku, tindakan hingga bentuk perilaku. Tingkah laku yang akan dibicarakan merupakan bentuk tingkah laku yang dimiliki seseorang yang bersifat baik dan buruk. Perbedaan Akhlak, Etika, Akhlak dan Karakter Moralitas adalah suatu bentuk fitrah yang akan ditanamkan dalam bentuk jiwa yang akan melaksanakan munculnya segala macam perbuatan dengan hal-hal yang sangat mudah dan juga mudah. Etika adalah bentuk akhlak menjadi bentuk kebiasaan. Moralitas adalah bentuk kebiasaan sekaligus cara hidup. Karakter adalah cara berpikir dan bertindak. Belajarlah lagi 1. Materi atas nama lain akhlak mahmudah adalah a. karakter tercela b. karakter yang terpuji c. akhlak mazmumah d. Madhulah ——————————————————- Detail tanggapan Kelas 6 Maple B. Indonesia Bab Bab 9 – Moral Kode Menurutpengertiannya etika, moral, dan akhlak, adalah: Perbedaan lain antara etika dan moral adalah etika lebih bersifat teori sedang moral lebih bersifat praktis, etika memandang tingkah laku manusia secara universal (umum) sedangkan moral secara lokal (khusus), etika menjelaskan ukuran yang dipakai, moral merealisasikan ukuran itu dalam perbuatan.
Untukmengetahui pengertian dan perbedaan dari Etika, Moral dan Akhlak. 2. Untuk mengetahui karakteristik Etika, Moral dan Akhlak. 3. Untuk mengetahui hubungan T asawuf dengan Akhlak. 4.
TranslatePDF. ETIKA DALAM DEMOKRASI MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu Dr. Mupid Hidayat, MA. oleh Ranti Rama Daniati ( 1808133) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2019 f KATA PENGANTAR Dengan segala puji dan
.
  • ha3iadj3cl.pages.dev/427
  • ha3iadj3cl.pages.dev/331
  • ha3iadj3cl.pages.dev/496
  • ha3iadj3cl.pages.dev/269
  • ha3iadj3cl.pages.dev/457
  • ha3iadj3cl.pages.dev/93
  • ha3iadj3cl.pages.dev/221
  • ha3iadj3cl.pages.dev/230
  • persamaan dan perbedaan akhlak etika dan moral